Rabu, 18 Januari 2012

karamnya jatidiri bangsa


Disaat zaman sekarang ini, lebih di dominasi oleh tegangan-tegangan negatif yang mengkaramkan biduk eksistensi bangsa ini, dahulu kala manusia indonesia dikenal dengan kearifan lokal dan keluhuran peradaban yang sangat humanis, jujur, bersahaja, penuh ramah tamah, serta penghargaan yang tinggi terhadap keberadaan sebuah budaya dan adat istiadat nya. Kondisi abstarak ini menjadi magnet yang sangat lumrah namun sungguh istimewa untuk menarik perhatian dan kecintaan bangsa lain terhadap bangsa ini.


Sifat- sifat seperti inipun menjadi identitas negara ini, bangsa ini di sebut bangsa yang mampu untuk mempertahan kan jatidiri nya ditengah kompleks konstalasi yang syarat akan tendensi global. Akan tetapi beberapa dekade terakhir kita disugukan oleh dinamika sosial kebangsaan sejuta fenomena unik tentang kemunduran moralitas anak bangsa yang seakan menjadi dinamika kultur yang baru.
Dan fakta baru lancang berbicara ternyata imbas dari kemajuan sepihak itu adalah degradasi keluhuran nilai-nilai bangsa ini, budaya-budaya asli bangsa yang besar ini tidak mampu menahan pergeseran makna, yang membuat substasi jati diri bangsa indonesia menghilang tergilas dan tersubstitusikan oleh budaya baru yang tak mencerminkan kebesaran dan keberagaman sosial nya.

GELAP ITU BERNYAWA

menggigilku di pasung kesendirian yang semakin di telan kegelapan, hanya bisa merajut mimipi dengan sisa2 warasku menanti embun menyoroti pagiku
Heran tundukan kepala mengapa hanya ada satu titik cahaya..ketika cerita itu sudah mulai layu.dan aku hanyalah remang2 kecil yg tak dapat memberi mu arti.. ketika dunia mulai kelam semua menyatu dalam butiran hampa sebuah kisah.dan butiran hampa itu akan terjawab oleh suatu masa,oleh suatu kelak,oleh suatu hari,suatu waktu yang tak tentu.
sebatalion rindu yang kian membawa ku tersesat,dalam gelap tanpa hasrat..
Tapi gelap tetaplah bernyawa dan embun akan menghujani haus ku kemudian pagi akan bersinar

Jumat, 06 Januari 2012

"SETELAH DIMILIKI TAK LAGI INDAH"


Yang tinggal di gunung merindukan pantai
yang tinggal di pantai merindukan gunung
di musim kemarau merindukan hujan
di musim kemarau merindukan kemarau
yang rambut hitam mengagumi yang pirang
yang berambut pirang mengagumi yang hitam
diam di rumah merindukan bepergian
ketika bepergian merindukan rumah



kita tidak pernah bahagia,sebab segala sesuatu 
tampak indah hanya sebelum di miliki
namun setelah didapat tak lagi indah

kapankah kebahagian didapatkan kalau kita hanya memikirkan apa yang belum ada,
namaun mengabaikan apa yang telah di miliki?
"jadilah pribadi yang selalu bersyukur"
bersyukurlah senantiasa dengan berkah yang sudah kita miliki
bagaimana mungkin selembar kertas dapat menutupi  bumi yang luas ini?
jangankan bumi menutupi telapak tanga saja sulit

Namun bila daun kecil ini menutupi mata kita,maka tertutuplah bumi!
begitu juga bila hati di tutupi pikiran buruk sekecil apapun maka kita akan 
melihat keburukan dmana-mana

jangan menutupi mata kita,walaupun hanya daun yang kecil
jangan menutupi hati kita,walaupun hanya dengan pikiran negatif

bila hati kita tertutup,maka tertutuplah smua.....

syukuri apa yang ada,karena hidup adalah anugerah bagi jiwa jiwa yang IKHLAS

Senin, 26 Desember 2011

Modern

Bangsa ini sudah terlampau renta untuk ukuran seorang manusia,namun berjuta dinamika negative kebangsaan tak hentinya membuat terseok seok,unuk mengakui kerentaannya apalagi menanggapinya.terlebih untuk mengkategorikan sebagai bangsa yang dewasa.